My life my love for ISLAM

My life my love for ISLAM
lets say Alhamdulillah :)

Minggu, 15 Desember 2013

METODE LOTUS BIRTH








UNIVERSITAS GUNADARMA



 
  
Retno Ekawaty, S. ST

Tugas Individu Konsep Kebidanan
LOTUS BIRTH

Disusun oleh
Siti Barokah
38713531



Kelas 1DE02
Program Studi D-III Kebidanan

LOTUS BIRTH


A.   Definisi Lotus Birth

Kelahiran Lotus adalah praktik dengan meninggalkan kebiasaan tali pusat yang dipotong setelah melahirkan sehingga bayi dibiarkan menempel bersama plasentanya sampai tali pusat kemudian kering dan akhirnya lepas dari umbilikus tali secara alami, biasanya ini terjadi dalam beberapa hari setelah kelahiran yaitu 3 sampai 10 hari setelah lahir. Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan.
Setelah bayi lahir, plasenta diletakkan di sebuah wadah khusus plasenta. Kemudian ia didekatkan pada bayi. Agar tidak berbau busuk, plasenta dicuci dengan garam laut atau dioleskan minyak lavender. Jadi, saat bayi dibersihkan ada petugas yang membawa sekaligus membersihkan plasenta, dan hal ini yang menjadi salah satu kerugian metode lotus birth. Setelah itu, ibu bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Posisi plasenta juga tak bisa jauh dari bayi. Dalam waktu 2-3 hari setelah bayi dilahirkan, plasenta akan putus sendiri. Kelebihan cairan yang keluar dari plasenta, yang kemudian ditempatkan dalam sebuah mangkuk terbuka atau dibungkus kain permeabel dan disimpan di dekat bayi yang baru lahir. Air dialirkan di sekitar plasenta untuk mengeringkannya, dan untuk menghindari berbau busuk yang terjadi. Biasanya untuk menghilangkan bau, plasenta yang sudah ditempatkan di dalam baskom atau mangkok besar dibiarkan kering dan diberi garam, bunga atau rempah-rempah yang mengeluarkan wewangian seperti lavender herbal, bubuk, seperti goldenseal atau neem. Pemberian tersebut diharapkan untuk mempercepat pengeringan, untuk menetralkan bau dekomposisi, dan sifat antibakteri. Melahirkan dengan metode ini dipercaya dapat mencegah bayi kekurangan zat besi dan membuat bayi memiliki kekebalan tubuh yang tinggi, karena diklaim darah yang masih mengalir dari plasenta dapat memberikan tambahan oksigen, makanan dan antibodi untuk si bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut." Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .


B.   Asal – usul Lotus Birth

Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat , sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin. Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologists. Lotus Birth, saat ini merupakan informed choice yang dilakukan minoritas dari homebirth dan hospital birth hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lotus Birth kita dapat melanjutkan pendidikan berlisensi sertifikasi bidan dan perawat bidan atau juranl penelitian seperti dalam majalah kebidanan dan Midwifery Today and Mothering. Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth. Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.

C.   Lotus Birth di Bali

Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran. Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang untuk mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT. Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth. Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.

D.   Langkah- langkah dalam melakukan proses Lotus Birth

Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :

  • Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada di sekitar leher bayi (lilitan tali pusat) cukup di longgarkan dan angkat tali pusat tersebut melewati kepala bayi.
  • Tunggu lahirnya plasenta secara alami.

  •  Ketika plasenta lahir, tempatkan plasenta pada mangkuk khusus di dekat ibu.

  • Tunggu transfusi penuh darah secara alami dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.

  • Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan cara menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.

  • Tempatkan plasenta di tempat yang kering.

  • Letakkan plasenta pada  bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.

  • Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat  jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta

  • Dalam keseharian tetap lakukan asuhan normal pada bayi baru lahir, Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.

  •  Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.

.                Bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya. 
                  Meminimalisir pergerakan bayi, khususnya pada bagian daerah didekat tali pusat.

Cara merawat plasenta
  • mandikan di air bersih dengan memakai sabun bayi
  • kemudian keringkan dengan kain (ditekan-tekan lembut).
  • taburi dengan garam di semua sisi.
  • taburi bunga-bunga wangi.
  • bungkus dengan pad yang digunakan untuk alas melahirkan
  • masukkan ke kantong
  • tali pusar dibersihkan dengan air hangat, dikeringkan dengan kain.

Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemotongan tali pusat dengan tidak dilakukan, dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut :

No.    Waktu Tali pusat terpotong              Waktu penyembuhan pusar yang diperlukan
1.    Segera                                                     9,56 hari
2.    Ketika berhenti berdenyut                   7,16 hari
3.    Nanti                                                       3,75 hari

E.    Manfaat atau keuntungan Lotus Birth

Penundaan pemotongan tali pusat berdasarkan penelitian memang bermanfaat. Segera setelah bayi lahir biasanya penolong kelahiran akan memotong tali pusat bayi dan menyisakan beberapa sentimeter yang nantinya akan lepas sendiri. Namun  penelitian-penelitian terbaru menyatakan menunda memotong tali pusat bayi  memiliki banyak manfaat. Dalam penelitian yang dilakukan di Swedia  terhadap 400 bayi diperoleh hasil bayi-bayi yang tali pusatnya ditunda dipotong  selama 3 menit memiliki kadar zat besi lebih tinggi di usia empat bulan dibandingkan dengan bayi yang tali pusatnya langsung dipotong beberapa detik pasca lahir.
Penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal itu menyebutkan penundaan memotong tali pusat bayi selama 3 menit cukup efektif untuk mencegah anemia. Penundaan memotong tali pusat seharusnya dipertimbangkan sebagai standar dalam kelahiran cukup bulan. Penundaan memotong tali pusat memang bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh bayi, tetapi hal itu biasanya hanya diterapkan pada kelahiran bayi prematur. Pada bayi dengan berat badan rendah atau bayi prematur ada poin lebih untuk menambahkan zat besi sampai tali pusat tidak berdenyut lagi. Tetapi itu pun tidak terlalu lama karena bayi prematur rentan hipotermia atau kedinginan. Berikut beberapa manfaat lain: 

  • Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.

  • Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat membantu bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.

  •  Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.

  • Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.

  • Mengurangi risiko anemia pada bayi 
Dr Sarah Buckley mengatakan : bayi akan menerima tambahan 50-100 ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama kehidupannya. Hilangnya 30 ml darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 ml darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan  60 ml darah, yang setara dengan  1200ml darah orang dewasa.
  • Mengurangi risiko kerusakan organ dalam bayi prematur
  • Meminimalisir sindrom gangguan pernafasan pada bayi
  •  Mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan otak autisme, skizofrenia, retardasi mental dan cerebral palsy
  • Meminimalisir kebutuhan transfusi darah bagi bayi prematur
  •  Fungsi ginjal dan kandung kemih meningkat 

F.    Kerugian Lotus Birth

Analisis menemukan bahwa bayi yang baru lahir pada kelompok penundaan-klem memiliki lebih besar  zat besi dalam darah mereka. Jumlah zat besi dalam darah saat lahir dapat mempengaruhi kesehatan, terutama risiko seorang bayi untuk anemia pada bulan-bulan pertama kehidupan. Namun, studi ini juga menemukan bahwa bayi dalam kelompok tertunda-klem lebih rentan terhadap penyakit kuning. Banyak bayi mendapatkan bentuk ringan dari penyakit kuning saat lahir karena hati belum matang dan tidak bisa memproses bilirubin, produk sampingan kuning pemecahan sel darah merah tua. Ketika hati tidak dapat memproses semua bilirubin cenderung terdorong keluar ke jaringan dan bayi tampak kuning sedikit. Ikterus baru lahir dapat mereda tanpa pengobatan atau diperlakukan dengan paparan sinar matahari yang sederhana.
Kajian ini menemukan bahwa bayi dalam kelompok tertunda-klem memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit kuning yang membutuhkan perawatan ekstra dengan fototerapi. Secara medis yang harus diwaspadai bila tali pusar harus segera diklem untuk mencegah bayi menjadi kuning karena bilirubin (senyawa hasil metabolisme hati) yang tinggi. Apalagi bila terdapat perbedaan golongan darah ibu dan bayi misalnya rhesus darah ibu negatif bayi rhesus positif atau ibu golongan darah O bayi A, B atau AB. Semakin lama tali pusar dibiarkan, maka akan semakin banyak darah ibu yang tidak sesuai bercampur dengan darah bayi.
Tidak bisa diterapkan pada seluruh kebudayaan. Membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai. Membutuhkan tenaga kesehatan yang berpengalaman. Membutuhkan banyak petugas kesehatan, misalnya bayi di mandikan harus ada petugas yang lain memegangi dan menjaga tali pusat.
Memerlukan perawatan ekstra pada plasenta agar tidak membusuk dan berbau tidak sedap.
Kesimpulan
Lotus Birth adalah suatu metode asuhan pada bayi baru lahir dimana tali pusat bayi tidak dipotong. Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada bayi dan plasenta dibiarkan saja, tanpa dijepit atau dipotong. Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan. Tali pusat kemudian akan kering sendiri dan akhirnya lepas secara alami dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah bayi lahir.
Negara perintis Lotus birth untuk pertama kalinya adalah Amerika. Lotus birth dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru, tapi penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku Aborigin Australia. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan membuat keputusan untuk asuhan lotus birth ini (informed choncen).
Sedangkan di Negara Indonesia sendiri asuhan bayi dengan lotus birth belum banyak dapat diaplikasikan, selain terkait dengan pro dan kontra penerapannya juga terkendala dengan kelemahan-kelemahan pelaksanaan lotus birth sendiri. Sampai saat ini di Indonesia baru BALI (Yayasan Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI) yang sudah menerapkan Lotus birth. Padahal jika ini dijadikan sebuah ide dan diwujudkan dalam tindakan berupa penelitian lanjutan, penyempurnaan konsep, metode lotus birth, dan mengubah efek sampingnya agar bisa menjadi sebuah tambahan manfaat dari lotus birth hingga bisa menjadi satu lagi kekayaan dan bukti bahwa dunia bisa menimba ilmu dari Indonesia terbukti dari penerapan lotus birth ini yang sudah lama ada dalam kebudayaan Bali.

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar