UNIVERSITAS GUNADARMA
Retno Ekawaty, S. ST
Tugas Individu Konsep Kebidanan
LOTUS BIRTH
Disusun oleh
Siti Barokah
38713531
Kelas 1DE02
Program Studi D-III Kebidanan
LOTUS BIRTH
A.
Definisi Lotus Birth
Kelahiran Lotus adalah praktik dengan meninggalkan
kebiasaan tali pusat yang dipotong setelah melahirkan sehingga bayi dibiarkan
menempel bersama plasentanya sampai tali pusat kemudian kering
dan akhirnya lepas dari umbilikus tali secara alami, biasanya ini terjadi dalam beberapa hari setelah kelahiran
yaitu 3 sampai 10 hari setelah lahir.
Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan.
Setelah bayi lahir, plasenta
diletakkan di sebuah wadah khusus plasenta. Kemudian ia didekatkan pada bayi.
Agar tidak berbau busuk, plasenta dicuci dengan garam laut atau dioleskan
minyak lavender. Jadi, saat bayi dibersihkan ada petugas yang membawa sekaligus
membersihkan plasenta, dan hal ini yang menjadi salah satu kerugian metode
lotus birth. Setelah itu, ibu bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
Posisi plasenta juga tak bisa jauh dari bayi. Dalam waktu 2-3 hari setelah bayi
dilahirkan, plasenta akan putus sendiri. Kelebihan cairan yang keluar
dari plasenta, yang kemudian ditempatkan dalam sebuah mangkuk terbuka atau
dibungkus kain permeabel dan disimpan di dekat bayi yang baru lahir.
Air dialirkan di sekitar plasenta untuk mengeringkannya, dan untuk
menghindari berbau busuk yang terjadi. Biasanya untuk menghilangkan bau,
plasenta yang sudah ditempatkan di dalam baskom atau mangkok besar dibiarkan
kering dan diberi garam, bunga atau rempah-rempah yang mengeluarkan wewangian
seperti lavender herbal, bubuk, seperti goldenseal atau neem. Pemberian
tersebut diharapkan untuk mempercepat pengeringan, untuk menetralkan bau
dekomposisi, dan sifat antibakteri. Melahirkan dengan metode ini dipercaya
dapat mencegah bayi kekurangan zat besi dan membuat bayi memiliki kekebalan
tubuh yang tinggi, karena diklaim darah yang masih mengalir dari plasenta dapat
memberikan tambahan oksigen, makanan dan antibodi untuk si bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO)
menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu
dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan
Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama
sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan
pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan
pembuktian lebih lanjut." Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit
tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding
attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat
bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
B. Asal – usul Lotus Birth
Amerika merupakan negara perintis Lotus
Birth, hal tersebut tercantum dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan
bahwa Lotus Birth sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi
luka yang terbuka.
Meskipun merupakan suatu fenomena
alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat , sudah ada dalam budaya
Bali dan budaya orang Aborigin. Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya
Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth
merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut keputusan
tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth
menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan
manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau
memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologists. Lotus Birth,
saat ini merupakan informed choice yang dilakukan minoritas dari homebirth dan
hospital birth hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley,
MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lotus
Birth kita dapat melanjutkan pendidikan berlisensi sertifikasi bidan dan
perawat bidan atau juranl penelitian seperti dalam majalah kebidanan dan
Midwifery Today and Mothering. Sampai sekarang belum ada penelitian lebih
lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena
tindakan Lotus Birth. Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran
Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
C. Lotus Birth di Bali
Bali memiliki berbagai tradisi dan
ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan
berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu
kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat
kelahiran. Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off
yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal
tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan
didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan
hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah
dirancang untuk mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang
bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia.
Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah
SWT. Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh
yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh
setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu
unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat
merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan
bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth. Lotus
Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-sama,
skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak.
Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari
bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali,
pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi,
sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ
penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan
mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian
segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak
akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas
pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian
di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang
sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.
D. Langkah-
langkah dalam melakukan proses Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan dalam
Lotus Birth diantaranya :
- Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada di sekitar leher bayi (lilitan tali pusat) cukup di longgarkan dan angkat tali pusat tersebut melewati kepala bayi.
- Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
- Ketika plasenta lahir, tempatkan plasenta pada mangkuk khusus di dekat ibu.
- Tunggu transfusi penuh darah secara alami dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
- Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan cara menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
- Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
- Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.
- Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta
- Dalam keseharian tetap lakukan asuhan normal pada bayi baru lahir, Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
- Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
. Bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
Meminimalisir pergerakan bayi, khususnya pada bagian daerah didekat tali
pusat.
Cara merawat plasenta
- mandikan di air bersih dengan memakai sabun bayi
- kemudian keringkan dengan kain (ditekan-tekan lembut).
- taburi dengan garam di semua sisi.
- taburi bunga-bunga wangi.
- bungkus dengan pad yang digunakan untuk alas melahirkan
- masukkan ke kantong
- tali pusar dibersihkan dengan air hangat, dikeringkan dengan kain.
Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemotongan
tali pusat dengan tidak dilakukan, dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut :
No. Waktu
Tali pusat terpotong
Waktu penyembuhan
pusar yang diperlukan
|
1.
Segera
9,56 hari
|
2. Ketika
berhenti
berdenyut
7,16 hari
|
3.
Nanti
3,75 hari
|
E. Manfaat
atau keuntungan Lotus Birth
Penundaan
pemotongan tali pusat berdasarkan penelitian memang bermanfaat. Segera setelah
bayi lahir biasanya penolong kelahiran akan memotong tali pusat bayi dan
menyisakan beberapa sentimeter yang nantinya akan lepas sendiri. Namun
penelitian-penelitian terbaru menyatakan menunda memotong tali pusat bayi
memiliki banyak manfaat. Dalam penelitian yang dilakukan di
Swedia terhadap 400 bayi diperoleh hasil bayi-bayi yang tali pusatnya
ditunda dipotong selama 3 menit memiliki kadar zat besi lebih tinggi di
usia empat bulan dibandingkan dengan bayi yang tali pusatnya langsung dipotong
beberapa detik pasca lahir.
Penelitian
yang dimuat dalam British Medical Journal itu menyebutkan penundaan memotong
tali pusat bayi selama 3 menit cukup efektif untuk mencegah anemia. Penundaan
memotong tali pusat seharusnya dipertimbangkan sebagai standar dalam kelahiran
cukup bulan. Penundaan memotong tali pusat memang bisa meningkatkan kadar zat
besi dalam tubuh bayi, tetapi hal itu biasanya hanya diterapkan pada kelahiran
bayi prematur. Pada bayi dengan berat badan rendah atau bayi prematur ada poin
lebih untuk menambahkan zat besi sampai tali pusat tidak berdenyut lagi. Tetapi
itu pun tidak terlalu lama karena bayi prematur rentan hipotermia atau
kedinginan. Berikut beberapa manfaat lain:
- Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
- Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat membantu bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
- Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
- Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
- Mengurangi risiko anemia pada bayi
- Mengurangi risiko kerusakan organ dalam bayi prematur
- Meminimalisir sindrom gangguan pernafasan pada bayi
- Mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan otak autisme, skizofrenia, retardasi mental dan cerebral palsy
- Meminimalisir kebutuhan transfusi darah bagi bayi prematur
- Fungsi ginjal dan kandung kemih meningkat
F.
Kerugian Lotus Birth
Analisis
menemukan bahwa bayi yang baru lahir pada kelompok penundaan-klem memiliki
lebih besar zat besi dalam darah mereka. Jumlah zat besi dalam darah saat
lahir dapat mempengaruhi kesehatan, terutama risiko seorang bayi untuk anemia
pada bulan-bulan pertama kehidupan. Namun, studi ini juga menemukan bahwa bayi
dalam kelompok tertunda-klem lebih rentan terhadap penyakit kuning. Banyak bayi
mendapatkan bentuk ringan dari penyakit kuning saat lahir karena hati belum
matang dan tidak bisa memproses bilirubin, produk sampingan kuning pemecahan
sel darah merah tua. Ketika hati tidak dapat memproses semua bilirubin
cenderung terdorong keluar ke jaringan dan bayi tampak kuning sedikit. Ikterus
baru lahir dapat mereda tanpa pengobatan atau diperlakukan dengan paparan sinar
matahari yang sederhana.
Kajian
ini menemukan bahwa bayi dalam kelompok tertunda-klem memiliki risiko lebih
tinggi untuk penyakit kuning yang membutuhkan perawatan ekstra dengan
fototerapi. Secara medis yang harus diwaspadai bila tali pusar harus segera
diklem untuk mencegah bayi menjadi kuning karena bilirubin (senyawa hasil
metabolisme hati) yang tinggi. Apalagi bila terdapat perbedaan golongan darah ibu
dan bayi misalnya rhesus darah ibu negatif bayi rhesus positif atau ibu
golongan darah O bayi A, B atau AB. Semakin lama tali pusar dibiarkan, maka
akan semakin banyak darah ibu yang tidak sesuai bercampur dengan darah bayi.
Tidak
bisa diterapkan pada seluruh kebudayaan. Membutuhkan fasilitas kesehatan yang
memadai. Membutuhkan tenaga kesehatan yang berpengalaman. Membutuhkan banyak
petugas kesehatan, misalnya bayi di mandikan harus ada petugas yang lain
memegangi dan menjaga tali pusat.
Memerlukan
perawatan ekstra pada plasenta agar tidak membusuk dan berbau tidak sedap.
Kesimpulan
Lotus
Birth adalah suatu metode asuhan pada bayi baru lahir dimana tali pusat bayi
tidak dipotong. Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada bayi dan plasenta
dibiarkan saja, tanpa dijepit atau dipotong. Tali pusat dan plasenta merupakan
satu unit dan satu kesatuan. Tali pusat kemudian akan kering sendiri dan
akhirnya lepas secara alami dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi
3-10 hari setelah bayi lahir.
Negara
perintis Lotus birth untuk pertama kalinya adalah Amerika. Lotus birth
dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka
yang terbuka. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru, tapi
penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku
Aborigin Australia. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang
dapat terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan
membuat keputusan untuk asuhan lotus birth ini (informed choncen).
Sedangkan
di Negara Indonesia sendiri asuhan bayi dengan lotus birth belum banyak dapat
diaplikasikan, selain terkait dengan pro dan kontra penerapannya juga
terkendala dengan kelemahan-kelemahan pelaksanaan lotus birth sendiri. Sampai saat ini
di Indonesia baru BALI (Yayasan Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI) yang
sudah menerapkan Lotus birth. Padahal jika ini dijadikan
sebuah ide dan diwujudkan dalam tindakan berupa penelitian lanjutan,
penyempurnaan konsep, metode lotus birth, dan mengubah efek sampingnya agar
bisa menjadi sebuah tambahan manfaat dari lotus birth hingga bisa menjadi satu
lagi kekayaan dan bukti bahwa dunia bisa menimba ilmu dari Indonesia terbukti
dari penerapan lotus birth ini yang sudah lama ada dalam kebudayaan Bali.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar