My life my love for ISLAM

My life my love for ISLAM
lets say Alhamdulillah :)

Senin, 20 Oktober 2014

Hemoragi Pascapartum


Nama              : Siti Barokah
NPM               : 38713531
Kelas               : 2DE02
Mata kuliah   : Asuhan Kebidanan Nifas

Hemoragi Pascapartum
Hemoragi Pascapartum Primer
Definisi
Perdarahan berat dari saluran genitalia sejak selesainya kala tiga persalinan sampai 24 jam setelah kelahiran.
Tanda dan gejala
·         Kehilangan darah per vagina secara mendadak atau berlebihan
·         Uterus dapat teraba membesar, lunak dan “menggembung” saat dipalpasi
·         Pucat
·         Peningkatan denyut nadi
·         Penurunan tekanan darah
Lebih serius
·         Kolaps maternal
·         Perubahan tingkat kesadaran: mengantuk, gelisah
·         Kehilangan darah yang berat
Tindakan segera
·         Panggil bantuan medis
·         Panggil kolega lain jika mampu
·         Hentikan perdarahan: jika uterus teraba lunak dan relaks:
o   Gosok untuk menghasilkan kontraksi dengan memasase fundus uteri secara lembut dalam gerakan melingkar
o   Saat uterus berkontraksi, hentikan masase
·         Berikan obat uterotonik:
o   Oksitosin 5-10 unit per intramuskular (efektif dalam 2-2,5 menit)
o   Oksitosin/ergometrin 1 ml per intramuskular (efektif dalam 2-2,5 menit)
o   Ergometrin 0,25-0,5 mg per intravena (efektif dalam 45 detik)
·         Letakkan bayi di payudara
·         Kosongkan kandung kemih dengan menggunakan kateter
·         Kosongkan uterus: tekan secara lembut uterus yang berkontraksi, sebagai upaya untuk mengeluarkan setiap jaringan plasenta, membran, atau bekuan darah yang tertinggal
·         Jika perdarahan berlanjut dan uterus berkontraksi dengan baik, pertimbangkan penyebab perdarahan yang lain:
o   Robekan serviks
o   Robekan dinding vagina dalam
o   Trauma perineum
o   Ruptur uteri (jarang)
·         Upayakan mencari sumber lokasi perdarahan. Tekanan langsung dapat dilakukan ke bagian bawah vagina atau robekan perineum
·         Tampon vagina dapat dimasukkan untuk berupaya menghentikan perdarahan dari saluran genital bagian atas, sebagai suatu upaya pertolongan pertama
·         Simpan semua pembalut dan seprai untuk mengkaji kehilangan darah
·         Jika memungkinkan, dan jika terlatih untuk melakukannya , minta seorang kolega untuk memasang kanula di vena yang tepat di lengan atau tangan, dengan kanula yang cukup besar untuk memberikan darah dan mulai berikan cairan intravena, natrium klorida 0,9% atau larutan Hartmann sebanyak 1 liter
·         Catat tanda-tanda vital setiap 5-15 menit, sesuai dengan kondisi ibu
Kondisi kedaruratan ini dapat terjadi di rumah, mungkin saat ibu sendirian dan bidan komunitas mungkin merupakan orang pertama yang tiba di tempat untuk membantu ibu.
·         Beritahu ibu untuk membiarkan akses pintu tidak terkunci dan berbaring datar sampai bidan tiba
·         Jika kehilangan darah berat atau tidak terkontrol, panggil bantuan dengan segera, sesuai yang ditentukan oleh kebijakan lembaga, baik unit obstetrik darurat atau ambulans paramedis
·         Pastikan ibu dan orang lain hadir, ingatkan ia tentang kebutuhan untuk masuk ruang bedah, untuk eksplorasi dan menangani penyebab perdarahan di bawah anastesi umum
·         Temani ibu ke rumah sakit bersama dengan bayinya
Kemudian
·         Lanjutkan terapi intravena sesuai dengan program
·         Pantau TD, denyut nadi, suhu tubuh dan frekuensi respirasi
·         Pantau kehilangan darah pervagina
·         Berikan antibiotik sesuai dengan yang diresepkan, biasanya per intravena pertama kali
·         Pantau tanda-tanda infeksi pada ibu
·         Berikan dukungan psikologis dan tenangkan ibu, pasangan dan orang lain yang terkait dan jelaskan apa yang terjadi dan jelaskan asuhan yang berkelanjutan

Hemoragi Pascapartum Sekunder
Definisi
·         Perdarahan hebat dari saluran genitalia, yang terjadi setelah24 jam pertama sampai 6 minggu setelah kelahiran
·         Perdarahan ini paling ssering terjadi antara 7 dan 14 hari setelah kelahiran
Tanda dan gejala
·         Seingkali didahului oleh pengeluaran darah hebat, yang mungkin berbau tidak sedap dan disertai oleh sub-involusi uterus. Beberapa bekuan atau potongan membran dapat terlihat
·         Takikardia dan pireksia derajat rendah akan mengindikasikan keberadaan infeksi
Penatalaksanaan
·         Masase uterus, jika terpalpasi, untuk menguatkan kontraksi uterus
·         Panggil bantuan medis, sesuai dengan kebijakan lokal
·         Pastikan kandung kemih kosong; kateterisasi jika perlu
·         Untuk mengontrol perdarahan:
o   Jika perdarahan berat, berikan 250-500 μg ergometrin maleat perintravena, atau per intramuskular jika bidan tidak mampu/tidak terlatih dan tidak kompeten untuk memberikan obat-obatan intravena
·         Masukkan kanula intravena, jika kompeten untuk melakukannya dan mulai infusi natrium klorida 0,9% per intravena. Jika tidak, siapkan perlengkapan sehingga dokter atau paramedis dapat melakukan prosedur ini
Poin praktik
Kedaruratan ini biasanya terjadi di rumah pada 7-14 hari setelah melahirkan. Pindahkan ibu ke rumah sakit segera dengan ambulans paramedis dan temani ibu, lanjutkan dengan melakukan prosedur kedaruratan, sesuai kebutuhan.


Kebutuhan
Kebutuhan untuk ibu pada HPP hampir sama dengan kebutuhan ibu nifas biasanya, karna untuk masa pemulihannya pada dasarnya sama dengan kebutuhan dasar ibu nifas dengan tanpa hpp (normal)
·         Kebutuhan pemenuhan cairan dan nutrisi
Nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Sebagian besar ibu mau makan setelah melahirkan, dan bagus bagi mereka untuk bisa menyantap beragam makanan bergizi yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan memberinya energi. Anjurkan ibu untuk segera makan makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-buahan.
·         Kebutuhan personal hygiene
Pendidikan kesehatan kebersihan diri antara lain : menganjurkan kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin, menyarankan ibu untuk mengganti pembalut, menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin, jika ibu mempunyai luka laserasi, menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka.
·         Penyuluhan dengan keadaan ibu yaitu perdarahan
Kaji penyebabnya dan beritahu kepada ibu dan keluarga tentang keadaanya. Beritahu ibu tentang penatalaksanaannya yang bisa dilakukan di rumah oleh ibu dan keluarganya. Beritahu ibu untuk tetap menyusui karena dapat mempercepat perdarahan untuk berhenti dan mempercepat proses penyembuhan luka dan proses involusi.
·         Istirahat dan tidur
Istirahat disini bukan berarti istirahat fisiknya saja, melainkan juga mental. Maka ibu harus terhindar dari masalah-masalah yang menyebabkan tidak tenang. Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat atau tidur meliputi : menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahan-lahan, menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan dipengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketiikmampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri. Kebutuhan istirahat / tidur pada masa nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari (Damayanti, dkk. 2011; h.84).
·         Perawatan payudara
o   Menjaga payudara tetap bersih dan kering
o   Bila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui. Kegiatan menyusui tetap dilakukan mulai dari putting susu yang tidak lecet
o   Bila lecet sangat berat, dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
o   Untuk hilangkan nyeri, dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
o   Pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit
o   Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
o   Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara, sehingga putting susu menjadi lunak
o   Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap, seluruh ASI dikeluarkan dengan tangan.
o   Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
o   Payudara dikeringkan
  • Seksual
Apabila perdarahan telah berhenti dan laserasi sudah sembuh maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu postpartum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik kecepatannya maupun lamanya, juga orgasme akan menurun. (Ambarwati, dkk. 2009:h.108)
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
  • Dukungan sosial (bidan, suami, keluarga)
Memberikan support mental kepada ibu agar tidak cemas. Dampingi ibu selama tindakan bilaperlu temani untuk kontrol ulang. Juga membantu ibu untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan pemenuhan kebutuhan fisik selama proses penyembuhan / involusi.

Senin, 06 Oktober 2014

Pre Menstrual Syndrome



Pre Menstrual Syndrome
Pengertian
Sindrom Pre
Menstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang berhubungan dengan siklus menstruasi (wikipedia).
Sindrom Pre Menstruasi adalah gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organik, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa (Magos).
Sindrom Pre Menstruasi adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14 sebelum menstruasi dan mereda segera setelah menstruasi berawal (Shreeve, 1983).
Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum haid dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi serta dialami oleh banyak wanita sebelum awitan setiap siklus menstruasi (Brunner dan Suddarth, 2001).

Gambar. Premenstrual syndrom (PMS)
Insidensi
Insidensi atau angka kejadian dari sindrom pre
menstruasi sekitar 80 persen. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20 persen dari wanita usia reproduksi mengalami gejala PMS sedang sampai berat (Freeman, 2007). Sekitar 3-8 persen memiliki gejala hingga parah yang disebut dysphoric disorder (PMDD, Premenstrual Dysphoric Disorder).
Penyebab
Penyebab sindrom pre
menstruasi belum jelas. Beberapa penyebab sindrom pre menstruasi antara lain:
  1. Ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron (kelebihan estrogen atau kekurangan progesteron dalam fase luteal dari siklus menstruasi).
  2. Faktor-faktor evolusi dan genetik.
  3. Gangguan fungsi serotonin.
  4. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak (dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi hormon estrogen dan progesteron).
  5. Kelebihan atau defisiensi kortisol dan androge.
  6. Kelebihan hormon anti diuresis.
  7. Abnormalitas sekresi opiate endogen atau melatonin.
  8. Defisiensi vitamin A, B1, B6 atau mineral, seperti magnesium.
  9. Hipoglikemia reaktif.
  10. Alergi hormon.
  11. Toksin haid.
  12. Stres dan masalah emosional (seperti depresi).
  13. Masalah sosial.
  14. Gaya hidup (kurang olahraga, diet tinggi gula, konsumsi tinggi garam, minum alkohol, konsumsi tinggi kafein).
Beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya sindrom pre menstruasi adalah:
  1. Wanita yang pernah melahirkan.
  2. Wanita yang sudah menikah.
  3. Usia yang semakin tua (antara 30-40 tahun).
  4. Stres.
  5. Mempunyai riwayat depresi (baik depresi pasca melahirkan).
  6. Faktor diet (kebiasaan makan tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan).
  7. Kekurangan zat gizi seperti kurang vitamin B (vitamin B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat.
  8. Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
  9. Kegiatan fisik (kurang olahraga).
Gejala Umum
Wanita dapat mengalami berbagai macam gejala sindrom pre menstruasi baik gejala emosional maupun gejala fisik.
Tabel. Gejala-gejala premenstrual syndrome
Perut kembung
Cemas
Suka menangis
Kejang atau bengkak pada kaki
Sifat agresif atau pemberontakan
Pelupa
Hilang koordinasi
Tidak bisa tidur
Nafsu makan bertambah
Merasa tegang
Hidung tersumbat
Irritabilitas
Tumbuh jerawat
Suka marah
Sakit pinggul
Paranoid
Suka makan manis atau asin
Perubahan dorongan seksual
Palpitasi
Konsentrasi berkurang
Peka suara atau cahaya
Merasa tidak aman
Rasa gatal pada kulit
Pikiran bunuh diri
Kepanasan
Keinginan menyendiri

Perasaan bersalah

Kelemahan
Sumber : dikutip dari Rayburn et.al., (2001), halaman 287
Referensi
Aguspathy. 2008.
Menstruasi. aguspathy.blogspot.com/2008/09/menstruasi.html diunduh 8 Juni 2010, 08:47 AM
Maulana, R. 2008. Hubungan Karakteristik
Wanita Usia Produktif dengan Premenstrual Syndrome (PMS) di Poli Obstetri dan Gynekology RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Proposal penelitian. razimaulana.files.wordpress.com/2008/12/pms.doc diunduh 8 juni 2010, 09:16 AM
totalkesehatananda.com/pms1.html diunduh 8 Juni 2010, 09:17 AM wikipedia.org/wiki/Sindrom_pramenstruasi diunduh 8 Juni 2010, 08:35 AM
womenshealth.gov/faq/premenstrual-syndrome.cfm diunduh 8 Juni 2010, 08:43 AM