Teori
Ela Joy Lehrman
Teori adalah seperangkat
konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting
dalam sebuah disiplin ilmu.
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan ilmu, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketepatan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi dengan mengikutsertakan keluarga dan orang yang berarti bagi dirinya. (Lang,1979).
Jadi Teori Kebidanan merupakan seperangkat konsep yang dapat menguraikan secara jelas tentang disiplin ilmu kebidanan.
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan ilmu, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketepatan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi dengan mengikutsertakan keluarga dan orang yang berarti bagi dirinya. (Lang,1979).
Jadi Teori Kebidanan merupakan seperangkat konsep yang dapat menguraikan secara jelas tentang disiplin ilmu kebidanan.
Latar
belakang yang dilakukan Ela Joy Lehrman adalah ia melihat semakin luasnya
cakupan tugas yang diberikan kepada bidan, sehingga ia memiliki keinginan
agar bidan dapat melihat semua aspek praktik dalam memberikan asuhan pada
wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan. Lehrman ingin
menjelaskan bahwa interaksi antara bidan dan wanita ada perbedaan antara apa
yang dialami / dirasakan wanita dengan kemampuan bidan dalam mengaplikasikan
konsep kebidanan.
Tujuan penelitian :
Mengidentifikasi komponen-komponen yang
saling mempengaruhi dalam praktik kebidanan.
Hasil penelitian : Terdapat delapan
komponen yang termasuk dalam praktik kebidanan yaitu :
a.
Perawatan berkelanjutan
b.
Perawatan yang terpusat pada keluarga
c.
Pendidikan dan konseling menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari perawatan
d.
Perawatan tanpa intervensie.
e.
Fleksibilitas dalam perawatan.
f.
Perawatan yang bersifat partisipatif.
g.
Advokasi pada klien.
h.
Waktu
Asuhan partisipasi
Bidan dapat melibatkan klien dalam
pengkajian, evaluasi, dan perencanaan pasien. Klien ikut bertanggung jawab atau
ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya
palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengar denyut jantung.
Delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman
ini kemudian di uji coba oleh Morten (1991) pada pasien postpartum.
Dari hasil penelitian tersebut Morten
menambahkan tiga komponen lagi kedalam 8 komponen yang telah dibuat oleh
Lehrman, yaitu :
a. Teknik
terpeutik
b. Pemberdayaan
c. Hubungan
sesama
a.
Tehnik teraputik
Proses
komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan danpenyembuhan.
Tehnik teraputik dapat dilakukan dengan menunjukan sikap :mendengar yang aktif,
mengkaji dan mengklarifikasi masalah, humor (tidakbersikap kaku), tidak
menuduh-nuduh, jujur, mengakui kesxalahan, memfasilitasiklien, dan menghargai
hak klien.
b.
Pemberdayaan (empowerment)
Suatu
proses member kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui penampilan danpendekatannya
akan meningkatkan kemampuanpasien dalam mengoreksi,memvalidasi, menilai dan
memberi dukungan.
c.
Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin
hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengang klien sehingga antara bidan dank lien terbina hubungan saling
percaya yangharmonis. Misalnya dengan bersikap empati atau berbagi pengalaman.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar