Dismenorea (Nyeri haid)
Oleh : dr Sutopo Widjaja, MS
Rasa kurang nyaman pada saat haid adalah hal yang
pernah dirasakan oleh semua perempuan, tetapi bila haid menimbulkan nyeri hebat
sampai mengganggu aktifitas normal seorang perempuan maka masalah kesehatan ini
dapat dikategorikan sebagai dismenorea atau nyeri haid. Dismenorea adalah
keluhan paling sering yang menyebabkan kaum perempuan muda berkonsultasi ke
dokter
Dismenorea dibagi atas dua jenis :
1.
Dismenorea
primer, dimana tidak ditemukan kelainan organ genitalia.
2.
Dismenorea
sekunder, yang terjadi akibat kelainan organ genitalia.
Dismenorea primer.
Dismenorea primer adalah nyeri haid yang tidak
disertai kelainan alat genital yang nyata., sering terjadi 1-2 tahun setelah
haid pertama (menarche), intensitasnya mula2 makin hebat kemudian secara
beransur akan berkurang. Rasa nyeri bisa terasa sebelum atau bersamaan dengan
haid, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Nyeri ini berkaitan dengan pematangan telur (ovulasi)
dan diduga akibat kontraksi otot dan pembuluh rahim yang dipicu pelepasan
mediator yang disebut prostaglandin. Faktor kejiwaan khususnya pada anak gadis
yang emosional, kurang dapat bimbingan dan perhatian orang tua, lebh berpotensi
menderita dismenorea primer.
Dismenorea primer ditandai sakit seperti kramp yang
hilang timbul diperut tengah bawah, kadang kadang menyebar ke paha dan
pinggang, bisa disertai mual, muntah, mencret, sakit kepala, muka merah dan
berlangsung 1-2 hari.- Pengelolaan : Edukasi, bahwa dismenorea primer tidak berbahaya untuk kesehatan Pada kasus tertentu perlu konsultasi psikolog
- Perubahan pola makan, istirahat cukup, olahraga teratur
- Untuk hilangkan nyeri dapat diberi kompres hangat di daerah perut dan obat penghilang sakit (analgetik) seperti ibuprofen dsb.
- Pil KB, hanya bersifat tindakan sementara, tujuannya untuk mencegah ovulasi, sekaligus membuktikan nyerinya memang akibat dismenorea primer
- Vitamin B 1 dan vitmin E
Dismenorea sekunder
Nyeri haid tipe ini terjadi setelah menarche, terutama
pada usia 30- 40 tahun.
Penyebabnya ialah kelainan organ genitalia seperti endometriosis, infeksi (PID), tumor (myoma uteri) dan penyempitan saluran leher rahim.
Penyebabnya ialah kelainan organ genitalia seperti endometriosis, infeksi (PID), tumor (myoma uteri) dan penyempitan saluran leher rahim.
Pengelolaan :
Selain analgetik untuk menghilangkan nyeri, tindakan
pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya antara lain dengan terapi hormonal,
antibiotik, dilatasi saluran leher rahim dan tindakan operasi lainnya sesuai
kondisi kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar