Nama :
Siti Barokah
NPM : 38713531
Kelas :
2DE02
Mata
kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas
Hemoragi
Pascapartum
Hemoragi Pascapartum
Primer
Definisi
Perdarahan
berat dari saluran genitalia sejak selesainya kala tiga persalinan sampai 24
jam setelah kelahiran.
Tanda dan gejala
·
Kehilangan darah per vagina secara
mendadak atau berlebihan
·
Uterus dapat teraba membesar, lunak dan
“menggembung” saat dipalpasi
·
Pucat
·
Peningkatan denyut nadi
·
Penurunan tekanan darah
Lebih serius
·
Kolaps maternal
·
Perubahan tingkat kesadaran: mengantuk,
gelisah
·
Kehilangan darah yang berat
Tindakan segera
·
Panggil bantuan medis
·
Panggil kolega lain jika mampu
·
Hentikan perdarahan: jika uterus teraba
lunak dan relaks:
o
Gosok untuk menghasilkan kontraksi
dengan memasase fundus uteri secara lembut dalam gerakan melingkar
o
Saat uterus berkontraksi, hentikan
masase
·
Berikan obat uterotonik:
o
Oksitosin 5-10 unit per intramuskular
(efektif dalam 2-2,5 menit)
o
Oksitosin/ergometrin 1 ml per
intramuskular (efektif dalam 2-2,5 menit)
o
Ergometrin 0,25-0,5 mg per intravena
(efektif dalam 45 detik)
·
Letakkan bayi di payudara
·
Kosongkan kandung kemih dengan
menggunakan kateter
·
Kosongkan uterus: tekan secara lembut
uterus yang berkontraksi, sebagai upaya untuk mengeluarkan setiap jaringan
plasenta, membran, atau bekuan darah yang tertinggal
·
Jika perdarahan berlanjut dan uterus
berkontraksi dengan baik, pertimbangkan penyebab perdarahan yang lain:
o
Robekan serviks
o
Robekan dinding vagina dalam
o
Trauma perineum
o
Ruptur uteri (jarang)
·
Upayakan mencari sumber lokasi
perdarahan. Tekanan langsung dapat dilakukan ke bagian bawah vagina atau
robekan perineum
·
Tampon vagina dapat dimasukkan untuk
berupaya menghentikan perdarahan dari saluran genital bagian atas, sebagai
suatu upaya pertolongan pertama
·
Simpan semua pembalut dan seprai untuk
mengkaji kehilangan darah
·
Jika memungkinkan, dan jika terlatih
untuk melakukannya , minta seorang kolega untuk memasang kanula di vena yang
tepat di lengan atau tangan, dengan kanula yang cukup besar untuk memberikan
darah dan mulai berikan cairan intravena, natrium klorida 0,9% atau larutan
Hartmann sebanyak 1 liter
·
Catat tanda-tanda vital setiap 5-15
menit, sesuai dengan kondisi ibu
Kondisi
kedaruratan ini dapat terjadi di rumah, mungkin saat ibu sendirian dan bidan
komunitas mungkin merupakan orang pertama yang tiba di tempat untuk membantu
ibu.
·
Beritahu ibu untuk membiarkan akses
pintu tidak terkunci dan berbaring datar sampai bidan tiba
·
Jika kehilangan darah berat atau tidak
terkontrol, panggil bantuan dengan segera, sesuai yang ditentukan oleh kebijakan
lembaga, baik unit obstetrik darurat atau ambulans paramedis
·
Pastikan ibu dan orang lain hadir,
ingatkan ia tentang kebutuhan untuk masuk ruang bedah, untuk eksplorasi dan
menangani penyebab perdarahan di bawah anastesi umum
·
Temani ibu ke rumah sakit bersama dengan
bayinya
Kemudian
·
Lanjutkan terapi intravena sesuai dengan
program
·
Pantau TD, denyut nadi, suhu tubuh dan
frekuensi respirasi
·
Pantau kehilangan darah pervagina
·
Berikan antibiotik sesuai dengan yang
diresepkan, biasanya per intravena pertama kali
·
Pantau tanda-tanda infeksi pada ibu
·
Berikan dukungan psikologis dan
tenangkan ibu, pasangan dan orang lain yang terkait dan jelaskan apa yang
terjadi dan jelaskan asuhan yang berkelanjutan
Hemoragi
Pascapartum Sekunder
Definisi
·
Perdarahan hebat dari saluran genitalia,
yang terjadi setelah24 jam pertama sampai 6 minggu setelah kelahiran
·
Perdarahan ini paling ssering terjadi
antara 7 dan 14 hari setelah kelahiran
Tanda
dan gejala
·
Seingkali didahului oleh pengeluaran
darah hebat, yang mungkin berbau tidak sedap dan disertai oleh sub-involusi
uterus. Beberapa bekuan atau potongan membran dapat terlihat
·
Takikardia dan pireksia derajat rendah
akan mengindikasikan keberadaan infeksi
Penatalaksanaan
·
Masase uterus, jika terpalpasi, untuk
menguatkan kontraksi uterus
·
Panggil bantuan medis, sesuai dengan
kebijakan lokal
·
Pastikan kandung kemih kosong;
kateterisasi jika perlu
·
Untuk mengontrol perdarahan:
o
Jika perdarahan berat, berikan 250-500 μg
ergometrin maleat perintravena, atau per intramuskular jika bidan tidak
mampu/tidak terlatih dan tidak kompeten untuk memberikan obat-obatan intravena
·
Masukkan kanula intravena, jika kompeten
untuk melakukannya dan mulai infusi natrium klorida 0,9% per intravena. Jika
tidak, siapkan perlengkapan sehingga dokter atau paramedis dapat melakukan
prosedur ini
Poin
praktik
Kedaruratan ini biasanya terjadi di
rumah pada 7-14 hari setelah melahirkan. Pindahkan ibu ke rumah sakit segera
dengan ambulans paramedis dan temani ibu, lanjutkan dengan melakukan prosedur
kedaruratan, sesuai kebutuhan.
Kebutuhan
Kebutuhan untuk ibu pada HPP hampir
sama dengan kebutuhan ibu nifas biasanya, karna untuk masa pemulihannya pada
dasarnya sama dengan kebutuhan dasar ibu nifas dengan tanpa hpp (normal)
·
Kebutuhan pemenuhan cairan dan nutrisi
Nutrisi yang
baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu.
Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi
protein, dan banyak mengandung cairan. Sebagian besar ibu mau makan setelah
melahirkan, dan bagus bagi mereka untuk bisa menyantap beragam makanan bergizi
yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan memberinya energi. Anjurkan
ibu untuk segera makan makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori.
Sebaiknya ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, banyak cairan,
sayuran dan buah-buahan.
·
Kebutuhan personal hygiene
Pendidikan kesehatan kebersihan diri antara lain : menganjurkan kebersihan
seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin, menyarankan
ibu untuk mengganti pembalut, menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelamin, jika ibu mempunyai luka laserasi,
menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka.
·
Penyuluhan dengan keadaan ibu yaitu
perdarahan
Kaji penyebabnya dan beritahu kepada ibu dan
keluarga tentang keadaanya. Beritahu ibu tentang penatalaksanaannya yang bisa
dilakukan di rumah oleh ibu dan keluarganya. Beritahu ibu untuk tetap menyusui
karena dapat mempercepat perdarahan untuk berhenti dan mempercepat proses
penyembuhan luka dan proses involusi.
·
Istirahat dan tidur
Istirahat disini bukan berarti istirahat fisiknya saja, melainkan juga mental.
Maka ibu harus terhindar dari masalah-masalah yang menyebabkan tidak tenang.
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat atau tidur meliputi :
menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, menyarankan ibu untuk kembali ke
kegiatan rumah secara perlahan-lahan, menjelaskan pada ibu bahwa kurang
istirahat akan dipengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat
proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan
ketiikmampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri. Kebutuhan istirahat /
tidur pada masa nifas sekitar 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari (Damayanti, dkk. 2011;
h.84).
·
Perawatan payudara
o Menjaga payudara tetap bersih dan kering
o Bila putting
susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu
setiap kali selesai menyusui. Kegiatan menyusui
tetap dilakukan mulai dari putting susu yang tidak lecet
o Bila lecet sangat berat, dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
o Untuk hilangkan nyeri, dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
o Pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit
o Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk
mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
o Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara, sehingga putting susu
menjadi lunak
o Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap, seluruh
ASI dikeluarkan dengan tangan.
o Letakkan kain dingin pada
payudara setelah menyusui
o Payudara
dikeringkan
- Seksual
Apabila perdarahan telah berhenti dan laserasi sudah sembuh maka coitus
bisa dilakukan pada 3-4 minggu postpartum. Hasrat seksual pada bulan pertama
akan berkurang baik kecepatannya maupun lamanya, juga orgasme akan menurun.
(Ambarwati, dkk. 2009:h.108)
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa
rasa nyeri.
- Dukungan sosial (bidan, suami, keluarga)
Memberikan support mental kepada ibu agar tidak cemas. Dampingi ibu selama
tindakan bilaperlu temani untuk kontrol ulang. Juga membantu ibu untuk
melakukan aktifitas sehari-hari dan pemenuhan kebutuhan fisik selama proses
penyembuhan / involusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar